Di bawah situasi epidemi COVID-19 di Hong Kong yang belum usai, “gelombang perpindahan pekerjaan” atau ganti majikan dari pekerja rumah tangga (PRT) asing semakin memburuk, sehingga membuat departemen Imigrasi menindak keras situasi terkait.
Dalam tiga bulan pertama ditahun 2021 ini, sebanyak 523 aplikasi pengajuan visa kerja Buruh migran sektor pembantu rumah tangga asing telah ditolak, 64% lebih banyak dari catatan tahun lalu 204 kasus.
Departemen Imigrasi menyatakan akan memeriksa dan menyetujui setiap permohonan visa secara ketat. Jika buruh migran ditemukan memiliki catatan buruk dan pelanggaran, pihaknya akan mempertimbangkan dan melakukan penolakan aplikasi visanya.
Menurut informasi Departemen Imigrasi, terdapat 1.709, 1.776 dan 1.211 aplikasi visa pada tahun 2019, 2020 dan kuartal pertama tahun ini, yang diduga terkait dengan “job hopping” dan perlu di tindak lanjut.
Dari jumlah tersebut, 267, 319 dan 523 aplikasi ditolak masing-masing. Ada 132, 217, dan 77 masing-masing kasus di mana pelamar menarik aplikasi mereka atau gagal menindaklanjuti.
Departemen Imigrasi juga terus menyelidiki dan akan menindak tegas para Agency tenaga kerja yang sengaja mempengaruhi buruh migran untuk putus kontrak dan mencari majikan baru dengan iming-iming akan mendapatkan bonus.