Sekitar 13 kasus virus corona atau COVID-19 terkonfirmasi di Hong Kong kemarin, kamis (1 april 2021) dimana 8 diantaranya dibawa oleh PRT asing dari Filipina dan Indonesia, dan 6 kasus dari Filipina, Nepal dan Pakistan membawa virus varian “N501Y”.
Profesor Ho Pak-leung, kepala dan Pusat Penyakit Menular Universitas Hong Kong, menunjukkan bahwa jumlah kasus yang diimpor dalam 10 hari terakhir ini tinggi dan kebanyakan berasal dari Indonesia dan Filipina.
Ho menunjukkan bahwa epidemi di Filipina telah meningkat drastis, dan pemerintah harus meninjau persentase kasus kedatangan orang dari Filipina yang baru-baru ini dikonfirmasi di Hong Kong, karena banyak dari mereka adalah pembawa virus varian baru.
Baca Juga : Imigrasi Hong Kong Tolak 523 Pengajuan Visa Kerja Buruh Migran Sektor PRT Dalam 3 Bulan ditahun 2021
Mereka yang datang ke Hong Kong dengan sertifikat tes negatif masih dinyatakan positif setibanya di Hong Kong. Karena situasi epidemi lokal yang serius atau tesnya tidak akurat, pemerintah dihimbau untuk mempertimbangkan penangguhan sementara kedatangan dari Filipina dan Indonesia.
Dikatakan, jika kasus varian lokal terus meningkat, pemerintah harus mengikuti langkah yang diterapkan tahun lalu yang menangguhkan kedatangan dari Inggris hingga situasi di Hong Kong menjadi jelas.
Ia juga menegaskan bahwa hotel karantina tidak anti bocor. Misalnya, ada juga kasus di luar negeri di mana orang karantina tertular.
Ia mencontohkan, saat ini pemerintah sulit memikirkan kebijakan, sehingga sebaiknya pemerintah mempertimbangkan kebijakan dengan mengacu pada angka-angka.